Showing posts with label job interview. Show all posts
Showing posts with label job interview. Show all posts

Monday, March 2, 2015

[LIFE] What Happened in 2014?



I know, I know, it's soooo late to post this kind of post. I wrote this post on December 2014 and it stayed on the draft because I haven't got the chance (or mood) to complete it. When I opened my blog today and saw my draft, I just got the power to finish it all of sudden, so I took the chance before my beloved mood went away.

On this post, I would like to review some life-changing events that came in my life in 2014 and I would like to share the lesson that I learnt from it. I hope you guys see it as a sharing moment, not pompous review.


1. THESIS AND THE DEFENSE
If you guys read my previous post about my thesis experience, you will see that for me, thesis is such a tiring things to experience yet when you survive, you will see the beauty of graduation. For college students facing thesis, sleepless nights must be their best friends.
Sometimes, we faced a dead-end, yet we just felt that it was worth the fight. My thesis team consisted of three people including me. They were the ones that fight with me all along. Sometimes we quarreled over a small tiny things! Hahaha... However, I would not make it without them.

LESSONS LEARNT
a. Whatever happens, the members of the team sticks together.
Yes, we faced many problems and helpless moment. At the last day of submitting the topic, we met the zero! Nothing! Because the last topic we proposed was not acceptable and so far of our imagination. Yet, we still stuck together. I remember the night like yesterday. We gathered on my friend's room and searched for an available topic. Silent. Just sigh breath. We made it! We were fearless and faithful.

When my father passed away, they were the ones that I could rely on although the deadline was coming like a chasing dog. I thought that we're bond by the same goal. When a team comes with the same bonding goal, they won't break the bond and keep fighting together.

b. Preparation matters.
I thought we could do better if we had more preparation. The schedule for our thesis defense came suddenly and we're not ready at all. We had some revision on our paper and we had not finished it yet. A day before the defense, we just finished the revision and completely had time to study the material.
Some of my friends with better preparation didn't face the problems which we encountered. Yes, learn it from us, prepare yourself with the best things long before you face it. The sharp knife will cut the tree easier.


2. TEARS IN HEAVEN
I lost my father right before he could see me graduate. In the middle of my last exam, in the middle of my thesis deadline, right after the happiness of Chinese New Year, I lost one of my greatest hero. Well, I never thought that I would lose my father at such a young age. As a child, I would always think that my parents would be with me for endless period of time. Do you feel the same? I saw the death of my friend's loved ones before and I could not imagine it happen to me. It's like a hole on your heart that will never heal. You lost the piece of your heart forever.
I remember the last conversation I had with my father. It was the Chinese New Year morning, when I called to say the new year wish to my father. He cried without a response to my wish. He could not say anything at all. I could not imagine that was the last time I heard my father's voice and breath.




LESSONS LEARNT
You will see that how lame your excuse to make them happy after you're successful. When you're growing, they keep getting older. No way, we must not wait. We cannot make them happy, all we can do just sit there with them and talk anything with them. Spend the time with them. If you could see my life, you would understand how regretful I'm. They don't need your money, they just need to see your smile and share the life with them.

3. THEY ARE GROWING OLDER AND WEAKER
My father was diagnosed with stroke in the middle of 2014. It came so suddenly and I would never think my father could suffer and have a poor health. This opened my eyes that my parents was growing older, older, and weaker. They won't be always young and waiting for you to come home.

LESSONS LEARNT
Like point #2, they need you now.


4. GRADUATE AND WELCOME TO THE REAL WORLD
I graduated and looked for a job right after. I never imagined that looking for a job was such a tiring experience. I applied for various jobs. I got the chance to be interviewed for some of them and some of them was silent-till-the-end. Sad, exhausted, and inspired. Take a look of my experience posted on this post.


LESSONS LEARNT
Never underestimate the power of CV and interview preparation. Review your CV periodically and never use same CV for different job area application. See my tips for job interview at this post (sorry, it was written in Indonesian and I haven't got the mood to translate that).

Sunday, September 21, 2014

[JOB] Wawancara Kerja, Ditanya Apa?


Okay, gw lulus dari universitas tahun ini, 2014. Seperti kebanyakan fresh graduate, gw memiliki dilema pekerjaan apa yang mau gw lakoni setelah lulus atau mau ga ya langsung ambil pendidikan lanjutan, S2. Setelah dipikir-pikir, gw lebih memilih untuk langsung lanjut kerja karena agak capek juga mau sekolah lagi (maybe later). So, fase yang gw langsung hadapi adalah job hunting.

Salah satu tahap yang paling gw kenang dari proses job application adalah interview alias wawancara. Gw ngblog tentang wawancara kerja ini bukan berarti gw jago dalam hal menghadapi wawancara kerja tapi gw cuma ingin bagi-bagi pengalaman gw aja. Jadi, apa yang gw tulis di sini mungkin tidak semuanya bisa kalian ambil atau bisa terapkan karena tergantung dari jenis pekerjaan yang kalian mau ambil. Satu hal yang ingin gw tekankan bahwa dalam wawancara kerja itu tidak ada aturan baku, tidak ada aturan yang itu benar, yang ini salah.

Oh, ya, sebelum mulai dengan pertanyaan apa saja yang sering ditanyakan kepada gw, ada beberapa hal yang gw ingin kalian tahu di pre-requirement, yakni:

1. Know yourself! Ini benar-benar penting. Jangan anggap remeh persyaratan ini! Minimal kalian harus tahu sifat dasar kalian, seperti introvert atau extrovert, plegmatis, melankolis, sanguinis, dan koleris. Ketahui kekurangan dan kelebihan kalian masing-masing. Siapkan kata-kata untuk mempresentasikan diri kalian sendiri (baca: menjual diri kalian sendiri!).

2. Know the company! Sebelum wawancara cari tahu beberapa informasi yang ada tentang perusahaan tersebut. Minimal kalian harus mengetahui nilai yang dipegang teguh oleh perusahaan tersebut.

3. Know who they need! Baca kembali job vacancy dan cari tahu orang seperti apa yang mereka butuhkan. Ingatlah bahwa beberapa perusahaan menaruh bobot ekspektasi yang tinggi kepada pelamar melalui interview. Hampir semua perusahaan memiliki competency dictionary atau panduan untuk meng-hire karyawan melalui poin-poin pertanyaan yang mereka ajukan. Jadi, hati-hati.

4. Suitable attire! Banyak orang yang tidak percaya bahwa pakaian itu berpengaruh dalam proses penerimaan kerja. Jawabannya, iya! Sesuaikan pakaian yang kalian pakai. Untuk bidang perbankan, perhotelan, penjualan, dan lain-lain, penampilan itu memiliki pengaruh. Ingat bahwa first impression itu bisa diubah jika orang yang berkaitan memang mengizinkan kita mengubahnya. Jadi, ciptakan kesan profesional dan antusias melalui pakaian yang kalian pilih supaya kalian tidak perlu membuang waktu membelokkan kesan awal yang jelek yang ditimbulkan dari pemilihan pakaian yang salah. Namun, formal bukan berarti paling sesuai, untuk beberapa industri seperti desain, mereka malah akan memandang aneh jika kalian berpakaian terlampau formal. So, cari tahu dan sesuaikan.

5. Prepare questions! Jika tidak ada pertanyaan, maka orang yang mewawancari kalian secara relatif menganggap kalian kurang berminat. Baca beberapa contoh pertanyaan yang dapat diajukan.

6. Be nice! 

7.  Don't fake it! Salah satu hal yang paling tabu adalah menipu pewawancara kita. Jawab semua pertanyaan dengan tulus, jujur, dan dengan pemilihan kata-kata yang tepat.




Note:
Cara kalian menjawab. Pernah dengar teori Albert Mehrabian bahwa dalam komunikasi lebih dari separuh aspek yang berpengaruh adalah bahasa tubuh, intonasi suara, dan baru konten dari apa yang kita kemukakan. Jadi, alangkah baiknya kalian menjabarkan semua jawaban dengan yakin, mantap, dan percaya diri! Mean every and each words! Kemukakan dengan bahasa tubuh yang mantap. Jangan menyenderkan badan tapi disarankan tegak atau agak condong ke depan, yang artinya kalian antusias. Jaga eye-contact. Jawab dengan suara yang mantap dan jelas. (Untuk anak Binusian 2014, open your CB book to know more!) Baca tips tentang bahasa tubuh yang akan membuatmu lebih dapat disukai saat wawancara kerja.







Oke, berikut ini adalah pertanyaan yang secara pribadi gw hadapi dari berbagai proses wawancara:

1. How do you describe yourself?

Ini adalah pertanyaan mematikan yang pertama. Ingat apa yang gw jabarkan sebelumnya? First impression. Ini adalah first impression pertama dalam aspek wawancaranya sendiri. Jabarkan apa yang tidak diketahui detil dari CV kalian. Masing-masing orang mungkin berbeda dalam menjawab pertanyaan ini tapi jika pertanyaan ini gw jawab, maka gw akan lebih suka menjawab ke arah sifat-sifat gw yang gw anggap potensial dan baik untuk pekerjaan yang ditawarkan. Ada juga teman gw, seperti Janet Valentina, yang mengkombinasikan dengan pengalaman organisasi, pendidikan, atau kerja. Jawaban yang ideal menurut gw adalah tidak terlalu panjang lebar dan bertele-tele (ya, maksimal dua menit).

Contoh jawaban yang menurut gw pribadi kurang menyakinkan:
"My name is Erwanda, I'm 22 years old. I graduated from ... I took Mathematics as my major. My hobbies are singing, reading, and writing that can improve my skill physically and mentally."

Mengapa? Karena jawaban itu masih mengambang, tidak menambah nilai plus ke diri kita sendiri. Well, beberapa informasi juga bisa dibawa pewawancara sendiri melalui CV.

Berikut ini gw pungut contoh-contoh jawaban yang cukup baik (dan males gw translate):

Source: About.com
a. I'm a people person. I really enjoy meeting and working with a lot of different people.

b. I'm a perfectionist. I pay attention to all the details, and like to be sure that everything is just right.

c. I'm a creative thinker. I like to explore alternative solutions to problems and have an open mind about what will work best.

d. I'm efficient and highly organized. This enables me to be as productive as possible on the job.

e. I enjoy solving problems, troubleshooting issues, and coming up with solutions in a timely manner.

Source: Lifehack
“I am someone who…”
a. “can adapt to any situation. I thrive in a fluctuating environment and I transform unexpected obstacles into stepping stones for achievements.”

b. “consistently innovates to create value. I find opportunities where other people see none: I turn ideas into projects, and projects into serial success.”

c. “has a very creative mind. I always have a unique perspective when approaching an issue due to my broad range of interests and hobbies. Creativity is the source of differentiation and therefore, at the root of competitive advantage.”

d. “always has an eye on my target. I endeavor to deliver high-quality work on time, every time. Hiring me is the only real guarantee for results.”

e. “knows this job inside and out. With many years of relevant experience, there is no question whether I will be efficient on the job. I can bring the best practices to the company.”

Read more?

Source: Brazen Life
“I would say I’m…”
a. “Someone who has high expectations for my results. I am confident in my ability to produce, and while I prepare for the worst, I do the work necessary to tilt the odds so that the best will happen.”

b. “Someone who wants to be judged by individual performance and rewarded for my efforts based on my ability to execute.”

c. “Someone who wants to work for a successful company with strong leadership and vision, one that recognizes and rewards performers.”

d. “Someone who is consistently growing and takes the time to continue learning even though it’s not a direct requirement of the job. I find that many times, my professional growth is based on what I study, both directly and indirectly related to work.”

e. “Someone who is modest, hard-working and consistently sets firm goals for myself. Then, once I've defined my benchmarks, I take the necessary steps to achieve those milestones.”

Read more?


2. What is your long-term goal dan medium-term goal?

Well, gw agak-agak bingung menjawab pertanyaan yang ini. Medium-term goal itu adalah tujuan yang berjangka waktu setidaknya tiga tahun ke depan, sedangkan long-term itu minimal lima tahun mendatang. Salah satu teman gw, Edwin Marcel Lengkei, memberi saran untuk menjelaskan jenjang karir yang ingin kita capai dari jangka waktu tersebut berdasarkan career path yang memang tersedia. Jadi, kalian harus benar-benar jelas akan jenjang karir yang ada, jangan asal menebak. Dari pengalaman gw sendiri, gw pernah menjawab bahwa dalam jangka waktu tersebut hidup seperti apa yang gw inginkan dan alasan mengapa. Semuanya gw kembalikan ke diri kalian masing-masing.

3. When you were a child, who did you want to be?

Jawab dengan jujur dan pikirkan alasan mengapa dulu kalian ingin menjadi sosok ini. Well, pertanyaan ini juga bisa membuat suasana menjadi santai jika dijawab dengan sedikit humor pintar.

4. What is your strength and weakness?

Jika pertanyaan ini diutarakan ke gw, gw akan menjawab hanya satu atau dua poin untuk masing-masing, yang akan gw perbanyak adalah penjabaran dari setiap poin dengan contoh-contoh nyata. Untuk weakness, gw sarankan untuk memilih (bukan mengada-ada), weakness yang tidak krusial di bidang kerja itu. Contoh jawaban yang menurut gw agak asalah, kalian menjawab kalian adalah orang yang tidak pandai bergaul saat kalian apply di bidang sales atau marketing. Lalu, cari solusi untuk kekurangan ini. Jangan mencari kekurangan dan kelebihan yang bukan berasal dari diri kalian sendiri, misalnya, memiliki orang tua yang sangat mendukung, well, tidak sepenuhnya salah, namun hal ini akan menunjukkan kalian orang yang dependable pada orang lain atau situasi.

5. Why did you choose... (your major)?

Untuk hal ini, saran gw cuma satu: jangan pernah jawab salah pilih jurusan, dipilih orang lain, atau ikut teman! Temukan sisi-sisi positif dari jurusan yang kamu pilih dan kaitkan dengan alasan kamu memilih jurusan tersebut. Misalnya, kamu lulusan dari jurusan Sastra Inggris, kamu bisa mengutarakan bahwa kamu sangat suka membaca dan mengaji sastra karangan William Shakespeare. Silahkan berinovasi.

6. What kind of job do you want?

Jawab dengan pekerjaan yang minati dan sesuai dengan vacancy yang dilamar di perusahaan tersebut dan mengapa kalian menyukai pekerjaan itu atau pengalaman terkait yang ada. Jika kalian menjawab dengan pekerjaan yang memang kalian minati, namun tidak ada lowongan di perusahaan itu, maka peluang untuk masuk setipis kertas.

7. You chose... (your major), but why do you apply for...? (A cross-field application)

Beberapa kali gw ditanya pertanyaan ini karena beberapa kali gw apply di pekerjaan yang kurang sesuai dengan latar belakang pendidikan gw. Saran gw adalah cari pengalaman-pengalaman di saat kalian sedikit bersinggungan dengan bidang tersebut, misalnya, di pengalaman organisasi, dan kemukakan mengapa kalian menyukai pekerjaan itu.

8. Do you have any questions?

Bertanyalah! Minimal satu pertanyaan. Tunjukkan antusiasme kalian. Tidak akan ada waktu lain untuk menunjukkan ketertarikan kalian kalau pada tahap ini kalian gagal menunjukkan jika kalian benar-benar tertarik.

9. We have a hundred and more applicants, why should we hire you?

Well, selamat berinovasi :)

NB:
(1) Gw pernah diwawancara HRD untuk posisi trainee sales dan ada satu tes yang menarik sekali. Kalian pernah menonton The Wolf of Wall Street? Yup, gw disuruh menyakinkan customer untuk membeli suatu barang (pilih antara pena, remote control, dan air minum) dengan kelebihan yang bisa dikarang. Gw diberi waktu sekitar lima menit untuk berpikir. Ya, gw cas cis cus aja hahahaha...

(2) Saran gw dalam wawancara adalah buat suasana santai dengan tetap ramah. Percayalah, jika kalian kaku dan sangat gugup, pewawancara sendiri akan agak ragu dan sungkan untuk bertanya (dan hal ini bisa jadi berita kurang baik). Cermati bahasa tubuh pewawancara kalian. Sedikit humor gw rasa tidak apa-apa selama masih sopan. Gw bahkan pernah di tengah-tengah wawancara ditawari permen Fisherman dan dengan polosnya gw terima sambil nyengir seneng :D (tidak gw makan kok!), dan pewawancara gw tetap meneruskan wawancara dengan lebih santai dengan terus menghisap permen. Gw tetap respect kepada pewawancara gw walaupun beliau makan permen karena gw merasa suasana itulah yang gw dan beliau bisa nikmati saat wawancara. Akhirnya, beliu juga bercerita tentang pandangan beliau dan gw tetap nyegir seneng sampai berjam-jam gw pulang dari wawancara.

(3) Oh, ya, kalian dipanggil tes, beramah-tamahlah dengan semua pihak, termasuk pelamar lain. Kalian bisa mendapat kenalan dari universitas lain atau jurusan lain. Gw pribadi sangat suka mengobrol dengan pelamar lain untuk memperluas wawasan. Gw tahu ada beasiswa, jurusan-jurusan yang gw sendiri dulu tidak pernah dengar, dan banyak sekali, dunia ini luuuuuuaaaaaaaaaas sekali, dude.

(4) Oh, ya, ngomong-ngomong tentang body language, gw pernah menonton video di bawah ini. Penjelasannya membantu sekali and somehow mengubah gw. Recommended sebelum ikut wawancara kerja!



(5) Tanpa bermaksud untuk mengecilkan hati, hampir semua wawancara kerja yang gw alami, kebanyakan menggunakan bahasa Inggris. Kesimpulannya, penguasaan bahasa asing itu bisa menjadi poin yang cukup bagus dalam wawancara, artinya kecakapan berkomunikasi dengan bahasa internasional dapat dibuktikan. Selain itu, lowongan kerja tertentu sering mencantumkan kecakapan bahasa asing lain. Jadi, jangan pernah merasa percuma untuk belajar bahasa asing. It helps you so much!

(6) Be nice dan jadi diri sendiri! :)
Powered by Blogger.